Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) didirikan dengan status Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1960 tentang Pengelolaan Pelabuhan Umum yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP).
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) adalah perusahaan BUMN Non-Listed yang sahamnya 100% dimiliki oleh Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham mewakili Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 1 Oktober 2021, secara legal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) digabungkan ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2021. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bertindak sebagai surviving entity (perusahaan yang bertahan). Kemudian berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. S-756/MBU/10/2021 tanggal 1 Oktober 2021 perihal Persetujuan Perubahan Nama, Perubahan Anggaran Dasar dan Logo Perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berganti nama menjadi “PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau disingkat Pelindo”.
Berdasarkan Kajian Penggabungan Usaha Pelindo, Pelindo memiliki struktur korporasi baru pasca penggabungan yang terdiri dari empat peran utama yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang memegang peran Strategic Architect & Concession Owner, Regional 1 hingga Regional 4 yang memegang peran sebagai Regional Coordinator, 4 (empat) perusahaan Subholding yang memegang peran sebagai Business Owner, serta Anak Perusahaan Pelindo saat ini yang akan memegang peran sebagai Business Operator. Secara umum, empat peran utama struktur korporasi Pelindo pasca penggabungan adalah pada sebagai berikut:
Dengan dibentuknya subholding, diharapkan masing-masing perusahaan dapat memegang peran yang telah diamanatkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) selaku Holding Company. Empat Subholding Pelindo akan memegang peranan penting sepanjang mata rantai logistik di Indonesia sehingga diharapkan dapat menghadirkan nilai lebih (added value) bagi Group Perusahaan, masyarakat, maupun Negara Republik Indonesia.
Pasca legal merger, dilaksanakan restrukturisasi organisasi Pelindo untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan meningkatkan penciptaan nilai yaitu serah operasi bisnis dan inbreng saham. Pada tanggal 21 Desember 2021, telah ditandatangani Berita Acara terkait Serah Operasi Bisnis dan Pelayanan dari perusahaan induk yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero) kepada empat Subholding yang sesuai dengan lini bisnis masing-masing. Pertama, serah operasi bisnis dan pelayanan kepada Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas melalui Berita Acara No. KS.01/21/12/1/LAUH/KMPR/PLND-21. Kedua, adalah serah operasi bisnis dan pelayanan kepada Subholding PT Pelindo Multi Terminal melalui Berita Acara No. KS.01/21/12/2/ LAUH/KMPR/PLND-21. Ketiga, serah operasi bisnis dan pelayanan kepada Subholding PT Pelindo Jasa Maritim melalui Berita Acara No. KS.01/22/12/1/LAUH/KMPR/PLND-21. Keempat, pengalihan usaha bisnis kepada Subholding PT Pelindo Solusi Logistik melalui Berita Acara No. KS.01/22/12/2/LAUH/KMPR/PLND-21.
Financial Highlights
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya, pada tahun 2021 Pelindo dapat mencatatkan kinerja yang baik di tengah kondisi perekonomian yang belum mengalami pemulihan akibat dampak pandemi COVID-19.
Pada tahun 2021 Pelindo I, III, dan IV digabungkan ke dalam Pelindo II. Penggabungan Pelindo merupakan langkah untuk meningkatkan efisiensi operasi di seluruh pelabuhan nasional dengan standardisasi teknologi informasi (TI). Pelindo yang sebelumnya bergerak secara mandiri kini telah bertransformasi menjadi Pelindo yang terintegrasi.
Arif Suhartono
Direktur Utama
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya, pada tahun 2021 Pelindo dapat mencatatkan kinerja yang baik di tengah kondisi perekonomian yang belum mengalami pemulihan akibat dampak pandemi COVID-19.
Pada tahun 2021 Pelindo I, III, dan IV digabungkan ke dalam Pelindo II. Penggabungan Pelindo merupakan langkah untuk meningkatkan efisiensi operasi di seluruh pelabuhan nasional dengan standardisasi teknologi informasi (TI). Pelindo yang sebelumnya bergerak secara mandiri kini telah bertransformasi menjadi Pelindo yang terintegrasi.
Marsetio
Komisaris Independen/Plt. Komisaris Utama
Kementerian Perhubungan bersama Pelindo III melakukan launching Pelayaran Perdana Lintas Penyebrangan LDF di Pelabuhan Patimban Subang
Pelindo I dorong akselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah melalui pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate
Acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS 2021)
Kembangkan industri pengeloalaan ikan, Presiden Joko Widodo tinjau Pelabuhan Yos Sudarso Ambon