yang saat ini sedang dilaksanakan adalah pembangunan fisik CY 57M dan Breakwater Type C Disposal B, di mana sampai dengan triwulan IV Tahun 2021 telah mencapai progres sebesar 97,49% dengan jangka waktu pelaksanaannya selama 21 (dua puluh satu) bulan sejak bulan Agustus 2020 atau berakhir pada bulan Mei 2022.
Pembangunan Terminal Kalibaru Utara tahun 2021 terealisasi sebesar Rp480,05 miliar atau terserap 71,96% dari nilai RKAP Tahun 2021 sebesar Rp667,10 miliar. Proyek lanjutan dari Pembangunan Terminal Kalibaru adalah konstruksi Terminal Kalibaru Phase 1B yang saat ini sedang dalam proses pengadaan.
PEMBANGUNAN JALAN AKSES TIMUR KALIBARU
Pembangunan Jalan Akses Timur Kalibaru (New Priok Eastern Access/NPEA) bertujuan untuk menjadi askes utama dalam operasional pengembangan jangka pangja Terminal Kalibaru yang direncanakan akan membangun Terminal Petikemas (CT2 dan CT-3) dengan kapasitas masing-masing 1,5 juta TEUs/ tahun dan Terminal Produk (PT-1 dan PT-2) dengan kapasitas masing-masing 500,000 m3. Jalan akses tersebut akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing sehingga dapat menghubungkan Terminal Kalibaru menuju ke hinterland atau kawasan industri di bagian timur Jakarta (Cibitung, Cikarang, dan Karawang).
PEMBANGUNAN BALI MARITIME TOURISM HUB (BMTH)
Pembangunan dan pengembangan kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) bertujuan untuk memimpin hubpariwisata di kawasan Indonesia Timur. BMTH dikembangan menggunakan konsep green port yang berfokus pada pelestarian alam bakau dan ruang hijau di sekitar Pelabuhan Benoa. Rencana bisnis BMTH berfokus pada pengembangan sektor pariwisita di 6 (enam) lini utama yaitu: lini bisnis cruise; lini bisnis yacht; lini bisnis perikanan; lini bisnis logistic (Liquefied Natural Gas/LNG dan Petikemas); lini bisnis atraksi dan taman wisata; serta lini bisnis UMKM dan ritel. Terdapat 5 (lima) zona pengembangan Bali Maritime Tourism Hub, yaitu: