TINJAUAN KEUANGAN

Arus barang non-petikemas dalam satuan MMBTU berada di bawah target RKAP, dengan capaian 51,86%. Ketidaktercapaian ini disebabkan karena belum terealisasinya kegiatan bongkar gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk di PT Terminal Teluk Lamong dan adanya perubahan pola kerja sama antara PT Indonesia Power dengan PT Pelabuhan Energi Logistik menjadi minimum throughput di Cabang Benoa.

Pencapaian arus hewan mencapai 85,48% yang berada di bawah target RKAP. Ketidaktercapaian ini dipengaruhi oleh:

  1. Penurunan di Cabang Belawan dan Cabang Panjang yang disebabkan minimnya daya minat masyarakat akan daging sapi impor serta adanya himbauan untuk memaksimalkan penjualan sapi lokal sehingga kapasitas kandang penuh dan berdampak pada penurunan impor sapi; dan
  2. Penurunan juga terjadi pada kegiatan impor hewan dari negara Australia di Terminal PTP Tanjung Priok.

Capaian arus penumpang tahun 2021 mencapai 75,96% yang berada di bawah target RKAP. Ketidaktercapaian tersebut dipengaruhi oleh:

  1. Sejalan dengan belum terealisasinya kegiatan kapal cruise pada beberapa cabang di antaranya di Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Asahan sehingga menyebabkan rendahnya penumpang luar negeri karena negara asal masih memberlakukan pembatasan;
  2. Penumpang domestik juga mengalami penurunan khusus pada saat mudik Lebaran dan libur Natal pada Cabang Makassar, Sorong, Ambon, Balikpapan, Ternate, Parepare, Nunukan dan Tolitoli akibat masih berlakunya pembatasan oleh pemerintah; dan
  3. Penurunan arus penumpang di Cabang Tanjung Priok.

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KEUANGAN

Uraian atas realisasi perbandingan target dan realisasi laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2021 adalah sebagai berikut.

image