TINJAUAN KEUANGAN
Pencapaian total liabilitas mencapai 90,48% berada di bawah target RKAP, demikian pula dengan total ekuitas yang sedikit berada di bawah target yang mencapai 95,19%.
Liabilitas jangka pendek melampaui target mencapai 139,74%, lebih tingginya realisasi liabilitas jangka pendek tahun 2021 dibandingkan RKAP antara lain disebabkan oleh:
- Adanya pinjaman di entitas anak yaitu PT Electronic Data Interchange Indonesia (EDII) kepada Bank OCB NISP berupa kredit rekening koran Rp2,66 miliar dari plafon Rp4,00 miliar dan demand loan Rp2,53 miliar dari plafon Rp15,00 miliar;
- Meningkatnya beban usaha yang signifikan per 31 Desember 2021;
- Tidak terealisasinya divestasi anak perusahaan PTP1 dan PMT, rencananya dana yang diperoleh digunakan untuk melunasi sebagian utang bank; dan
- Meningkatnya uang titipan/panjar pengguna jasa atas pelayanan yang belum diperhitungkan dengan pelayanan dan sejalan dengan meningkatnya pendapatan usaha serta berasal dari instrumen keuangan.
Liabilitas jangka panjang di bawah target RKAP yang mencapai 83,88%, lebih rendahnya realisasi liabilitas jangka panjang tahun 2021 dibandingkan RKAP antara lain disebabkan oleh:
- Pencapaian liabilitas pajak tangguhan di bawah RKAP yang disebabkan penyesuaian komponen beda waktu dari masing-masing Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV yang telah bergabung ke Pelindo II pada tanggal 1 Oktober 2021;
- Utang obligasi terealisasi sebesar Rp40,18 triliun atau 9,09% di bawah RKAP Tahun 2021 yang sebesar Rp44,19 triliun dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah di mana kurs per 31 Desember 2021 sebesar Rp14.269 per USD sedangkan pada RKAP Tahun 2021 menggunakan asumsi kurs sebesar Rp14.600 per USD serta tidak terealisasinya pinjaman obligasi di Regional I;
- Program refinancing atas utang bank di beberapa regional sebagai bagian dari inisiatif merger serta tidak terealisasinya rencana pinjaman di CTP dan Regional; dan
- Pencapaian liabilitas sewa 85,71% di bawah RKAP terutama disebabkan realisasi di regional I di bawah RKAP atas aset Belawan Fase II serta berubahnya beberapa pola kerja sama dari tarif sewa tetap menjadi revenue sharing.