LAPORAN DIREKSI

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmatNya kepada kita semua, Pelindo dapat memberikan kinerja yang baik meskipun kondisi perekonomian masih terhambat oleh pandemi COVID-19. Direksi beserta seluruh jajaran manajemen dan pekerja senantiasa berkomitmen untuk memberikan yang terbaik sehingga target-target Perseroan yang ditetapkan secara umum tercapai.

Tahun 2021 merupakan tahun yang sangat penting bagi Perseroan dengan digabungkannya Pelindo I, III dan IV ke dalam Pelindo II yang merupakan inisiatif strategis pemerintah selaku pemegang saham untuk mewujudkan jaringan koneksi nasional dan ekosistem logistik yang lebih kokoh. Dengan penggabungan ini diharapkan jaringan koneksi maritim, baik koneksi antara pelabuhan-pelabuhan dalam negeri maupun di luar negeri akan semakin meningkat.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan laporan jalannya kepengurusan Perseroan untuk Tahun buku 2021 yang meliputi kinerja Perseroan, analisis prospek Perseroan, perkembangan penerapan tata kelola perusahaan, penilaian kinerja Komite di bawah Direksi serta perubahan komposisi Direksi.

ANALISIS ATAS KINERJA PERSEROAN

Kinerja Perseroan tidak dapat terlepas dari kondisi perekonomian baik perekonomian global maupun nasional serta kondisi industri pelabuhan khususnya. Berdasarkan tren yang diamati, terutama upaya vaksinasi, diproyeksikan pemulihan ekonomi akan terjadi secara bertahap seiring dengan tingkat vaksinasi dan terjadinya herd immunity. Secara umum ekonomi global diperkirakan akan terus mengalami pemulihan secara positif dan mencapai level PDB 2019 antara periode 2021 dan 2022 berdasarkan proyeksi International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Sebagai contoh, Cina sebagai negara yang mengalami pandemi COVID-19 paling awal sudah mengalami pemulihan ekonomi yang signifikan dan melampaui nilai PDB tahun 2019. Sedangkan negara lain seperti Amerika dan India diperkirakan akan mengalami pemulihan, melampaui nilai PDB tahun 2019, pada 2021-2022. Negara-negara Eropa dan Jepang diperkirakan akan mengalami pemulihan di 2022. Selain PDB, indikator lain seperti Manufacturing Purchasing Managers’ Indeks (PMI), retail and arecreation mobility, penjualan kendaraan penumpang, dan tingkat penjualan ritel juga menunjukkan tingkat pemulihan yang positi.

Kendati demikian, masih terdapat ketidakpastian mengenai pemulihan ekonomi global. Secara umum pemulihan kondisi ekonomi global dipengaruh beberapa faktor terkait infeksi COVID-19: (1) peningkatan infeksi varian delta, (2) tingkat vaksinasi, (3) kemungkinan munculnya varian baru yang lebih berbahaya. Penyebaran varian delta telah diamati di berbagai negara dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Di beberapa negara dapat dilihat kenaikan tingkat penyebaran varian delta