ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2021 mencapai Rp9,83 triliun, meningkat 32,80% atau Rp7,43 triliun dibandingkan dengan tahun 2020 mencapai Rp7,40 triliun. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan penerimaan kas dari pelanggan baik piutang lama maupun piutang baru, penghasilan bunga dan penerimaan pajak.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2021 mencapai Rp845,88 miliar, menurun 79,36% atau Rp13,53 miliar atau dibandingkan dengan tahun 2020 mencapai Rp17,02 triliun. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh penempatan investasi jangka pendek.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan tahun 2021 Rp5,01 triliun meningkat 748,94% atau Rp4,42 triliun dibandingkan dengan tahun 2020 mencapai Rp589,82 miliar. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk memenuhi hak-hak kreditor dengan melakukan pembayaran pokok pinjaman dan bunganya secara tepat waktu. Kemampuan Pelindo dalam memenuhi kewajibannya dapat dilihat dari sejumlah indikator, misalnya: kondisi keuangan jangka pendek dan kondisi keuangan jangka panjang.
Kemampuan membayar hutang jangka pendek tercermin dari rasio likuiditas sedangkan kemampuan membayar hutang jangka panjang tercermin dari rasio solvabilitas. Rasio likuiditas dan rasio solvabilitas disajikan sebagai berikut.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG JANGKA PENDEK (LIKUIDITAS)
Rasio likuiditas 2021 baik diukur dengan menggunakan rasio kas (cash ratio) dan rasio lancar (current ratio). Rasio kas diperoleh dari penambahan nilai kas, deposito, dan surat berharga jangka pendek, lalu dibagi dengan nilai liabilitas jangka pendek. Sedangkan rasio lancar diperoleh dari pembagian nilai aset lancar dengan liabilitas jangka pendek.