TINJAUAN KEUANGAN
- Regional 3
- Kunjungan kapal petikemas luar negeri di PT Terminal Teluk Lamong yaitu kegiatan ad-hoc dari pelayaran KMTC Line, GSL Line, Cosco, CMA, dan Evergreen. Peningkatan juga terjadi pada kunjungan kapal domestik dari agen pelayaran Mentarimas Multimoda untuk rute Indonesia bagian Tengah dan Timur seperti untuk rute Lembar, Kendari, Kumai, Sampit dan Gorontalo. Secara total, rute Sampit dan Kumai terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 30% dan 69% untuk pelayaran besar di TTL seperti Temas, 3M, dan Meratus;
- Peningkatan arus petikemas domestik dan internasional juga terjadi pada Terminal Petikemas Semarang, hal ini disebabkan adanya penambahan windows SITC CMI II dan juga peningkatan dari beberapa perusahaan seperti Orient Overseas Container Line co.,Ltd., Mediterranean Shipping Company, Samudera Shipping Line dan Wan Hai Lines, Meratus lines dan Pelayaran Indo Container Lines; dan
- Tercapainya kegiatan petikemas domestik baik dari sisi bongkar maupun muat petikemas terjadi pada TPKB, Terminal Jamrud dan Terminal Nilam-Mirah.
Arus barang non-petikemas dalam satuan ton tahun 2021 mencapai 106,85%, hal ini dipengaruhi oleh:
- Adanya peningkatan produksi kegiatan bongkar kargo pada beberapa cargo owner seperti PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (kedelai), PT Sreeya Sewu Tbk dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (kebutuhan bahan baku) pada PT Terminal Teluk Lamong; dan
- Peningkatan juga terjadi pada PT BJTI khususnya komoditi pupuk dari PT Permata Agro Persada, PT Fertilizer Inti Technology, dan PT Multi Mas Chemindo, serta komoditas klinker PT Semen Indonesia (Persero).
Arus barang non-petikemas satuan M3 mencapai 88,24%, yang berada di bawah target RKAP. Ketidaktercapaian ini disebabkan oleh adanya penurunan bongkar kayu masak milik PT Pelita Bandar Nasional pada Terminal Jamrud, bongkar komoditi kayu log pada Cabang Gresik dan penurunan arus barang bongkaran kayu olahan serta penurunan muatan sepeda motor milik PT Cahaya Mitra Maritim di Terminal Mirah.
Arus barang non-petikemas dalam satuan unit berhasil melampaui target RKAP yang mencapai 168,55%, ketercapaian ini disebabkan oleh:
- Regional 2
Adanya peningkatan jumlah bongkar/muat kendaraan pada Cabang IKT Tanjung Priok akibat telah mulai pulihnya sektor industri otomotif tanah air.
- Regional 3
- Adanya rute tetap kapal roro PT Atosim Lampung Pelayaran tujuan Tanjung Wangi-Gilimas maupun sebaliknya dengan jumlah kunjungan kapal 29 s.d 34 call per bulan;
- Peningkatan angkutan darat di wilayah Sumba Timur dan sekitarnya dengan rute Surabaya-Lembar-Waingapu; dan
- Adanya penambahan armada milik PT Berlian Lautan Sejahtera pada Cabang Bima dan Cabang Ende-Ippi.