unit tahun 2021 mencapai 254.669 unit, meningkat 10,76% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 229.932 unit. Arus kapal dalam satuan GT tahun 2021 mencapai 1.186.217.247 GT, meningkat 13,78% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 1.042.573.078 GT. Arus petikemas dalam satuan box tahun 2021 mencapai 13.234.256 box, meningkat 18,95% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 11.125.677 box. Arus petikemas dalam satuan teus yang meningkat sebesar 21,55%, dari 14.032.351 teus di tahun 2020 menjadi 17.056.636 teus di tahun 2021. Arus barang non petikemas dalam satuan ton tahun 2021 mencapai 146.200.809, meningkat 13,16% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 129.198.339 ton.
Dari sisi arus penumpang, arus penumpang pada tahun 2021 mencapai 8.056.905 orang, meningkat 11,27% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7.240.547 orang. Selain itu, pada jasa lainnya, realisasi produksi pengusahaan properti untuk persewaan lahan di tahun 2021 dalam satuan M2 mencapai 33.742.879 M2 , meningkat 82,06% dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar 18.534.151 M2 . Sedangkan produksi Pengusahaan TBAL untuk Persewaan Perairan di tahun 2021 dalam satuan M2 mencapai 383.739 M2 , meningkat 0,46% dibandingkan tahun 2020 sebesar 381.999 M2 . Produksi Pengusahaan Properti untuk Persewaan Bangunan dalam satuan M2 mencapai 877.833 M2 , meningkat 60,32% dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar 275,537 M2 . Produksi pengusahaan air untuk penggunaan air kapal di tahun 2021 mencapai sebesar 2.318.058 ton, meningkat 162,68% dibandingkan tahun 2020 sebesar 882.457 ton. Untuk pengusahaan air, penggunaan air minum di tahun 2021 mencapai sebesar 571.421 ton, meningkat 82,27% dibandingkan tahun 2020 sebesar 313.498 ton. Kemudian, pada pelayanan jasa ruparupa, pas pelabuhan orang di tahun 2021 dalam satuan lembar mencapai 3.794.742 lembar, meningkat 28,68% dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 2.948.945 lembar. Demikian pula dengan pas harian kendaraan yang meningkat 77,62% dari 8.120.614 lembar di tahun 2020 menjadi 14.423.543 lembar di tahun 2021.
Selain kinerja operasional, Perseroan juga telah mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Pendapatan operasi tahun 2021 mencapai Rp28,81 triliun, meningkat 14,28% atau Rp3,60 triliun dibandingkan dengan tahun 2020 mencapai Rp25,21 triliun. Laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba merging entity tahun 2021 sebesar Rp3,18 triliun, meningkat 7,34% atau sebesar Rp217,20 miliar dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp2,96 triliun. Ekuitas tahun 2021 mencapai Rp42,05 triliun, meningkat 4,42% atau Rp1,78 triliun dibandingkan dengan tahun 2020 mencapai Rp40,27 triliun.
Selain kinerja operasional dan keuangan, tingkat kesehatan Perseroan juga menjadi salah satu pertimbangan Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian atas kinerja Direksi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara terdapat tiga aspek penilaian yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Untuk indikator aspek keuangan dan aspek